Monday 29 June 2009

Kue Lumpur Dalam Kopi Cintaku

Kue manis yang asat tak bergeming
Ku sambar tadi pagi
Halo manis
ku sapa dirimu
Dalam lumpur itu ada kismis
Dan kismis itu kamu
Kamu yang bukan berlian atau mutiara
Tapi kamu yang kucari
Dan akan hilang dihapus kopi
Kopi hitam yang buatku meracau dihajar subuh
Kopi itu kini terdiam
Terdiam melarut diri
Dalam perutku
Lalu kemana kismisnya?
Hai bung yang suram bermuram durja
Durja
Kata yang jarang-jarang ada
Bertemu dimana kamu dengan durja
Di kamus pinjaman tetanggaku
Kata ibuku
Bahasanya hancur mengena tubuhku
Bagai hempasan bom dari dokter gila yang tidak lulus sarjana
Blah blah blah
Pahit kopku
Kismisku pun juga sudah hilang
Gantilah saja dengan kentang
Sudah, jangan berceloteh seperti burung elang

1 comment: